Untuk pertama kali Jepang memiliki superkomputer tercepat di dunia dan sedang digunakan untuk meneliti penyebaran dan perawatan virus corona Covid-19.
Superkomputer itu bernama Fugaku dikembangkan oleh Fujitsu dan lembaga peneltian pemerintah Riken. Komputer ini menempati peringkat pertama dalam daftar top 500 superkomputer di dunia. Ini pertama kalinya sistem Kepang mengambil posisi teratas sejak 2011.
Top 500 itu menggunakan tolok ukur seperti kecepatan pemrosesan dan kinerja komputasi yang digunakan dalam kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan deep learningFugaku dapat memproses 415 kuadriliun lebih (atau 415.000 triliun) komputasi per detik, menjadikannya 2,8 kali lebih cepat dari Summit, superkomputer yang dibangun oleh IBM yang sebelumnya memegang posisi teratas, seperti dilansir dari CNN International, Jumat (26/6/2020).
Teknologi terdepan yang dikembangkan pada Fugaku diharapkan akan "berkontribusi pada kemajuan dan tantangan sosial yang sulit seperti Covid-19," ujar Satoshi Matsuoka, direktur Riken Center for Computational Science.
Superkomputer Jepang sudah digunakan secara eksperimental untuk penelitian Covid-19, termasuk pada diagnostik, terapi, dan simulasi penyebaran virus, kata Riken dalam sebuah pernyataan di bulan April.
Fugaku - yang merupakan nama lain untuk Gunung Fuji - dijadwalkan beroperasi pada kapasitas penuh tahun depan. Superkomputer yang berada diperingkat dua adalah Summit milk IBM. Selanjutnya, Sierra buatan AS yang lain dua superkomputer yang dikembangkan oleh lembaga penelitian nasional China, Sunway TaihuLight dan Tianhe-2A, melengkapi posisi lima besar.